Berita seputar perekonomian Amerika Serikat masih bernada
kekhawatiran. Walau sempat pulih dari resesi terdalam tahun 2009,
pertumbuhan produk domestik bruto AS kembali merosot.
Kemerosotan ekonomi itu membuat Bank Sentral (Fed) merencanakan
peluncuran kebijakan baru untuk mencegah kemerosotan. ”Kami akan terus
memonitor arah ekonomi dan perkembangan sektor keuangan. Kami siap
dengan langkah baru untuk mendukung pemulihan,” demikian pernyataan
Bank Sentral AS, Selasa (21/9) di Washington.
Tidak dijelaskan apa yang dimaksudkan dengan langkah baru itu.
Namun, pada 2009 Bank Sentral membeli sejumlah surat berharga senilai 1
triliun dollar AS dengan tujuan untuk menggairahkan jasa keuangan,
urat nadi ekonomi.
Akan tetapi, pernyataan Fed menimbulkan kekhawatiran pada pasar.
Pemasokan dollar AS ke pasar akan menurunkan suku bunga, yang
selanjutnya menurunkan kurs dollar AS terhadap euro dan yen.
Daisuke Karakama, ekonom dari Mizuho Corporate Bank, Tokyo,
mengatakan, pasar melepas dollar AS karena khawatir dollar akan
merosot.
Kekhawatiran itu seiring dengan pengunduran diri Lawrence Summers,
penasihat ekonomi Gedung Putih. Sebelumnya, Direktur Anggaran Peter
Orszag dan Christina Romer, Ketua Dewan Para Penasihat Ekonomi, juga
sudah mundur. Pengunduran diri para penasihat ekonomi itu tidak
disertai dengan penjelasan. Disinyalir, Presiden AS Barack Obama akan
menggantikan mereka yang mundur itu dengan tokoh korporasi untuk
menghindari citra bahwa Gedung Putih itu adalah antikorporasi.
Juga disinyalir bahwa Obama ingin melakukan arah baru untuk menggerakkan perekonomian.
Pasar beraksi lain
Namun, dalam dua tahun terakhir, hampir tidak ada langkah dari
Gedung Putih yang bisa meyakinkan warga dan pasar soal pemulihan
ekonomi. Walau resesi perekonomian dinyatakan sudah berakhir, tingkat
pengangguran di AS terus tinggi, mendekati 10 persen. Defisit
perdagangan tidak kunjung surut.
Daya saing produk-produk AS tidak kunjung pulih sehingga Gedung
Putih mendesak China mengapresiasi yuan, yang dianggap sebagai penyebab
defisit perdagangan AS.
”Ekonomi AS terjebak … salah satu persoalan terbesar adalah
penumpukan utang,” kata Francis Lun, Manajer Umum Fulbright
Securities Ltd di Hongkong.
”Di tengah kekhawatiran itu, pasar menyerbu komoditas emas, yang
diperkirakan bisa menembus angka 1.300 dollar AS per troy ounce (setara
31,10 gram),” ungkap Manoj Ladwa, pialang dari ETX Capital. Emas
secara tradisional adalah salah satu aset penyelamat (safe heaven) dari
kejatuhan kurs dollar AS, di samping komoditas lainnya.
Popular posts
-
TUGAS KELOMPOK “ INTEGRASI NASIONAL” KELOMPOK VI WIDYAWAN SETIADI 1196140011 HASANU...
-
ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR ( Pengantar Ilmu Sosial Budaya Dasar ) Oleh: Kelompok I Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakult...
-
Kisah-kisah nabi, tentunya sudah sering kita dengar dan kita hafalkan disemasa kecil, tapi, kisah sukses para pengusaha dan para penjiwa ent...
Senin, 18 Juni 2012
Ekonomi Amerika Serikat Dibawah Barrack Obama Terus Meningkat
Diposkan oleh
Junnaedy Muis
,
at
Senin, Juni 18, 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)