Aamerika serikat yang dikenal sebagai negara adidaya merupakan salah
satu negara maju yang perekonomian negaranya mampu menguasai ekonomi
dunia. Dengan menjadi patokan atau kiblat kurs, yakni kurs dollar amerika serikat atau USD ekonomi amerika seriakt menjadi salah satu faktor yang membuat mata invbestor tertuju kepadanya.
Karena kurs dollar amerik serikat (USD)
menjadi tolak ukur perekonomian dunia maka tidak sedikti dari
negara-negara didunia ini yang mencari devisa dari amerika serikat dan
menyimpan asset kurs dalam dollar amerika serikat (USD).
Termasuk ahrga emas pun bisa turun atau naik dipengaruhi oleh pergerakan
kurs dollar amerika serikat (USD).
Tetap isaat terjadi serangan teroris pada 11 september 2001 ekonomi amerika
serikat mulai goyah dan mengakibatkan harga minyak meningkat karena
serangan tersebut berakibat fatal pada keadaan ekonomi amerika.
Krisis ekonomi di amerika pertama kali terjadi pada tahun 1819, dikenal sebagai “Panic of 1819”
krisis tersebut merupakan akhir dari ekspansi ekonomi besar-besaran
yang terjadi diseluruh dunia, setelah amerika perang melawan inggris dan
memenangkannya.
Krisis ekonomi amerika
selanjutnya terjadi pada tahun 1857, kali ini dikarenakan ekspansi bank
yang mengucurkan utang salah satunya adalah bisnis trasnportasi kereta
api, dan saat perusahan kereta api bangkrut karena tidak mendapatkan
penumpang lagi dan tidak mampu bayar. Maka terjadilah krisis yang juga
ditambah dari akibat sebuah perusahaan asuransi yang mengalami
kebangkrutan dan gagal membayar utangnya senilai US$ 7 juta. Saat itu
nilai tersebut adalah nila iyang sangat besar.
Selanjutnya krisis ekonomi amerika
terjadi pada tahun 1930an atau yang biasa dikenal dengan sebutan“Great
Depresson”. Penyebabnya sama-sama karena masalah hutang. Dikarenakan
terjadinya kejatuhan wall street pada pasar modal di bulan oktober 1929.
Itupun tidak jauh dari waktu ekonomi aygn baru pulis selama 10 tahun
terakhir.
Yang menyebabka wall street
jatuh karena pasar modal amerika serikat mengalami bubble yang sangat
parah dari crash yang terjadi sebelumnya. Saat itu saham-saham di wall
street mengalami kenaikan hingga rata-rata PER. Sangat mahal
saham-saham di wall street saat itu tetapi karena hal tersebut bank-bank
berani memberikan pinjaman kepada trader ataupun investor untuk terus
memburu dan membeli saham, termasuk metodi short selling. Dan
ketika semua tersadar harga saham terlalu mahal, mereka menjualnya yang
diikuti oleh pelaku pasar lainnya sehingga terajdi keadaan panik pada
pelaku saham yang mengakibatkan wall street terus anjlok.
Untuk saat ini wall street cukup stabil
dan beberapa waktu lalu wallstreet mengalami sedikit kenaikan dikarenan
investor yang masih berhati-hati karena adanya isu krisis yunani. ( Ekonomi Amerika )