Popular posts
-
TUGAS KELOMPOK “ INTEGRASI NASIONAL” KELOMPOK VI WIDYAWAN SETIADI 1196140011 HASANU...
-
ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR ( Pengantar Ilmu Sosial Budaya Dasar ) Oleh: Kelompok I Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakult...
-
Kisah-kisah nabi, tentunya sudah sering kita dengar dan kita hafalkan disemasa kecil, tapi, kisah sukses para pengusaha dan para penjiwa ent...
Jumat, 29 Juni 2012
Perkuat Studi Kelayakan, Bangun JSS Jangan Sampai Negara Rugi
Diposkan oleh
Junnaedy Muis
,
at
Jumat, Juni 29, 2012
JAKARTA - Studi kelayakan (feasibilities study/FS) pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS) harus dilakukan secara mendetail, sebelum mendapatkan penjaminan oleh pemerintah. Ini dilakukan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari
Menteri Keuangan Agus DW Martowardojo mengatakan, hal-hal yang mengarah kepada hal yang lebih dan besar, lebih baik direncanakan dengan matang. Jangan sampai, rencana tersebut akhirnya malah gagal dan menggantungkan diri kepada pemerintah.
"Dan dia (panitia JSS) mengatakan sudah menghabiskan uang lebih dari Rp1 triliun dan pemerintah harus ganti. Itu kan menjadi suatu resiko ke depan," jelas Agus kala ditemui di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (28/6/2012) malam.
Agus melanjutkan, kajian yang dilakukan oleh panitia JSS selama ini, masih sangat sederhana dan tidak meyakinan. Oleh karena itu, pemerintah menginginkan adanya FS terlebih dahulu untuk meyakinkan para investor dan seluruh pihak yang terkait didalamnya.
"Yang kita perlukan adalah suatu bentuk FS satu kelayakan usaha, terus nanti uang yang Rp150 triliun-Rp200 triliun itu akan dibayar dari mana kalau itu bagi kreditur tentu dia musti butuh kepastian atau jaminan,"paparnya.
"Nah kalau pemerintah menjamin lalu tidak jelas dari mana sumber-sumber pelunasannya itu harusnya sejak awal itu jelas jangan tidak jelas," tambah mantan Dirut Bank Mandiri ini.
Dia melanjutkan, jika pada saat ini belum ada FS, maka tidak ada pihak yang dapat meyakinkan pemerintah jika rencana tersebut telah tersusun dengan baik. "Karena pemerintah yang lebih tau akan ini, nanti kalo disusun swasta dan tahu-tahu tidak FS, trus swastanya minta ganti kan jadi susah nanti." tukas dia. (mrt)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)