Brussels (ANTARA News) - Komisi Eropa pada Rabu menempatkan Spanyol di urutan utama daftar 12 ekonomi zona euro yang berada dalam keadaan kritis dan perlu reformasi besar tahun ini.
Spanyol dan Siprus - sangat dipengaruhi oleh masalah ekonomi Yunani - telah dicatatkan sebagai dalam masalah "sangat serius" oleh Komisi, gagal bertindak cepat baik pada keuangan publik maupun mengangkat ekonomi yang paling mungkin menghasilkan kemakmuran dan menciptakan lapangan kerja.
"Spanyol menghadapi tantangan penyesuaian besar setelah gelembung perumahan dan kredit meledak," kata Komisi dalam laporan tahunannya tentang ekonomi Spanyol.
"Reformasi besar telah dimulai di bidang konsolidasi fiskal dan kerangka kerja fiskal, sektor keuangan, pensiun dan tenaga kerja serta, pada tingkat tertentu, produk pasar.
"Spanyol masih menghadapi tantangan yang signifikan dalam membangun kembali kepercayaan pasar, mengamankan keberlanjutan keuangan publik, mengurangi kerentanan domestik dan eksternal
dan menyokong pertumbuhan jangka menengah serta lapangan kerja," laporan Komisi menambahkan.
"Karena itu, diperlukan implementasi penuh reformasi yang sedang berlangsung dan secara substansial mempercepat reformasi di pasar produk dan jasa," Komisi mengatakan.
Spanyol seharusnya memangkas defisit dari 8,9 persen tahun lalu menjadi 3,0 persen dari produksi ekonomi pada 2013 tetapi kesulitan melawan segunung masalah.
Negara ini diperkirakan akan menjadi satu-satunya negara zona euro yang masih dalam resesi pada tahun berikutnya, sekitar seperempat dari penduduk menganggur, dan bank-bank terkubur di bawah kredit macet.
Uni Eropa mengatakan sebelumnya bahwa Komisi dapat memutuskan untuk merekomendasikan pemberian Spanyol tahun tambahan untuk memenuhi target defisit publik.
"Kami sedang mempertimbangkan pilihan ini dan kita mungkin mengumumkannya hari ini," kata sumber yang tidak bersedia disebutkan namanya, demikian AFP.
(A026/B012)
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © 2012
