VIVAnews - Kementerian Perindustrian mengungkapkan bahwa hari ini Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan asosiasi pengusaha Taiwan, Chinese Nasional Federation of Industries (CNFI).
Menurut Menteri perindustrian, MS. Hidayat, perjanjian kerja sama tesebut akan sangat menguntungkan Indonesia karena anggota CNFI terdiri dari 153 perusahaan yang bergerak di segala bidang.
"Nantinya, Indonesia bisa menjadi basis produksi dari industri-industri yang dijalankan para pengusaha dari Taiwan ini," kata dia di kantor Kementrian Perindustrian, Jakarta, Rabu 27 Juni 2012.
Hidayat menambahkan, kebanyakan dari anggota CNFI itu bergerak di industri manufaktur. "Mereka memang berencana menjadikan indonesia sebagai basis produksi mereka," ujarnya.
Hal ini, kata dia, akan mengangkat peindustrian Indonesia karena perusahaan Taiwan yang ingin berinvestasi di Indonesia jumlahnya akan semakin bertambah nantinya.
Namun, mengenai nilai investasi, Hidayat mengatakan kalau pihaknya belum mengetahui berapa besarannya. "Sebentar lagi kita bicarakan dengan mereka," jelasnya.
Hidayat menuturkan bahwa CNFI yang membuka diri di Amerika, China, dan Asia Tenggara mempunyai pekerja yang jumlahnya sangat banyak. "Mereka itu datang ke Indonesia, karena ingin membagi kaki mereka agar tidak terlalu bertumpu pada beberapa negara saja," ujarnya.
Nantinya, menurutnya, pengembangan industri hasil kerja sama ini akan dipusatkan sebisa mungkin di luar pulau Jawa. "Sekarang posisinya ada pada mendapatkan tanah untuk industri," kata Hidayat.
Hidayat menekankan, pihaknya akan memberikan insentif khusus kepada para pengusaha asal Taiwan tersebut jika mereka membangun industrinya di luar pulau Jawa. "Saya akan berikan mereka tax holiday, jika mereka membangun di luar pulau Jawa," ujarnya.
Sejauh ini, menurutnya, pihaknya telah menawarkan lokasi di Morotai, Papua Barat dan Jawa Timur. Lokasi tersebut, masih akan didiskusikan terlebih dahulu sesuai dengan infrastruktur apa yang mereka butuhkan. "Namun kalau untuk elektronik, mereka memang hanya mau di Jawa dan Batam," tegas Hidayat.
Sementara itu, Ketua Apindo, Sofjan Wanandi mengatakan bahwa para pengusaha Taiwan akan memasukkan usaha mereka secara besar-besaran. Tentunya, para pengusaha ini menginginkan lahan yang besar sebagai daerah industri. "Mereka minta satu daerah industri khusus untuk anggota mereka," kata dia pada kesempatan yang sama.
Sampai sekarang, menurutnya, para pengusaha Taiwan sedang melakukan uji kelayakan untuk daerah-daerah mana saja yang akan dijadikan calon lokasi wilayah industri baru bagi mereka.
Sofjan melanjutkan, saat ini, kemungkinan daerah industri baru itu akan dibangun di daerah Jawa Tengah atau Jawa Timur dengan alasan masih banyaknya lokasi tanah yang bisa dimanfaatkan. "Kalau Jawa Barat sudah tidak bisa lagi, sudah hampir penuh semua," tuturnya. (eh)
SUMBER : vivaneews.com