Minggu, 24 Juni 2012

,

Foto : Bendera Israel (davidosler)YERUSALEM - Seorang diplomat asal Suriah yang bekerja untuk Presiden Bashar al Assad, membocorkan informasi intelijen ke Israel dan Amerika Serikat (AS). Diplomat itu pun dinilai membantu proses komunikasi antara oposisi Suriah dan Israel.

Menurut stasiun televisi Israel, laporan intelijen itu dikirim ke pihak perantara. Pihak perantara di Israel akan memberikan laporan itu ke Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan anggota Knesset (Parlemen Israel).

Meski diberi kepercayaan penuh oleh Pemerintah Damaskus, diplomat itu ternyata seorang pembelot dan membela oposisi Suriah. Aktivitas yang selama ini dilakukannya adalah menjalin kontak antara oposisi Suriah dan Israel. Demikian, seperti diberitakan Times of Israel, Jumat (22/6/2012).

Diplomat itu membocorkan laporan yang menyebutkan adanya distribusi senjata dari Iran dan Hizbullah ke Suriah. Sejauh ini, kedua pihak yang juga dimusuhi oleh Negeri Yahudi itu seringkali dituding memasok senjata ke Suriah. Hingga saat ini, Israel juga sangat terancam dengan keberadaan Iran dan Hizbullah.

Laporan pembelotan diplomat Suriah, muncul bersamaan dengan kasus pembelotan seorang pilot Angkatan Udara Suriah. Seperti diketahui, pilot itu kabur saat menjalani latihan terbang dengan pesawat MiG-21 ke Yordania. Pilot itu pun meminta suaka politik di Kerajaan Yordania.

Sejauh ini, insiden pembelotan cukup marak di kalangan militer Suriah. Pada Maret lalu, Pemerintah Turki melaporkan bahwa dua orang jendral, satu orang kolonel, dan dua sersan di Suriah membangkang.

Mereka kabur dari negaranya dan masuk ke wilayah Turki. Pada bulan yang sama, Deputi Menteri Perminyakan Suriah juga melakukan pembelotan dan hal itu dinilai menjadi pembelotan pertama yang dilakukan oleh pejabat tinggi Suriah.

0 comments to “ ”

Posting Komentar

 

Inspirasi Pengusaha Muda Copyright © 2011 | Template design by O Pregador | Powered by Junnaedy Muis