VIVAnews- Bank Indonesia menilai kebijakan Bank Sentral Eropa memotong suku bunga acuannya
merupakan langkah positif untuk memperkuat kebijakan fiskal di Eropa.
Kesepakatan Uni Eropa yang akan menyuntik modal langsung ke sistem
perbankan tanpa melewati pemerintah juga menjadi langkah positif.
Direktur Direktorat Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter BI, Perry Warjiyo menuturkan, kesepakatan Uni Eropa itu membuat penyatuan pengawasan perbankan akan di bawah Bank Sentral Eropa. "Itu langkah positif, termasuk juga kenaikan dana bailout untuk perbankan," ujarnya di Jakarta, Jumat 6 Juli 2012.
Untuk menyelesaikan ancaman krisis Eropa, menurutnya, saat ini dunia tengah menunggu apakah ada penyatuan fiskal di negara Eropa. Sebab, selama ini hak fiskal masih dipegang masing-masing negara.
Perry menambahkan, kebijakan penurunan suku bunga acuan yang dilakukan Bank Sentral Eropa juga memberikan dampak positif bagi negara berkembang. Sebab, investor akan menempatkan dananya ke negara berkembang yang memiliki imbal hasil yang tinggi.
Direktur Direktorat Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter BI, Perry Warjiyo menuturkan, kesepakatan Uni Eropa itu membuat penyatuan pengawasan perbankan akan di bawah Bank Sentral Eropa. "Itu langkah positif, termasuk juga kenaikan dana bailout untuk perbankan," ujarnya di Jakarta, Jumat 6 Juli 2012.
Untuk menyelesaikan ancaman krisis Eropa, menurutnya, saat ini dunia tengah menunggu apakah ada penyatuan fiskal di negara Eropa. Sebab, selama ini hak fiskal masih dipegang masing-masing negara.
Perry menambahkan, kebijakan penurunan suku bunga acuan yang dilakukan Bank Sentral Eropa juga memberikan dampak positif bagi negara berkembang. Sebab, investor akan menempatkan dananya ke negara berkembang yang memiliki imbal hasil yang tinggi.
"Suku bunga Eropa dan
Amerika rendah. Tentu saja, investor mencari negara yang memiliki imbal
hasil lebih tinggi, termasuk Indonesia," ujarnya. (asp)
SUMBER : vivanews.com
SUMBER : vivanews.com