Perubahan
Politik
Disusun oleh:
1. Sitti
Masyitah
2. Deva
Gommo
3. Aco
Safarudin
4. Sukriadi
5. Muhammad
Ikhsan
6. Slamet
Raharjo
7. Sharul
Pasang
Universitas Negeri Makassar
2012
KATA
PENGATAR
Puji
Syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt atas terselesainya makalah ini,
selawat dan salam tak lupa kami sanjungkan kepada Nabi.Muhammad as
Makalah
ini kami susun dengan tujuan agar memudahkan kita dalam proses belajar
mengajar, guna menambah wawasan bagi rerkan-rekan sehingga kita semua mampu
untuk berfikir agar menjadi lebih maju.
Terima
kasih kepada Bapak selaku dosen pembimbing kami, terima kasih pula kepada
rekan-rekan yang telah berpartisipasi sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini.
Akhir
kata, tiada gading yang tak retak, demikian pula dengan makalah ini, masih jauh
dari ke sempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang dapat membangun
tetap kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Daftar
isi
Bab
I Pendahuluan……………………………………………………..……
A.
Latar belakang……………………………………………………………..
B.
Rumusan Masalah………………………………………………………….
1.
Pengertian
dari perubahn politik……………………………
2.
Perubahan
politik dan konflik…………………………………….
C.
Tujuan dan Manfaat…………………………………………………
Bab
II Kajian Teori……………………………………………………..........
Bab
III Pembahasan………………………………………………………....
Bab
IV kesimpulan dan Saran……………………………............................
Daftar
Pustaka……………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Manusia merupakan makhluk hidup ciptaan
Tuhan yang paling berhasil dalam persaingan hidup di bumi ini, meski banyak
keterbatasan fisik seperti ukuran, kekuatan, kecepatan, dan panca inderanya,
bila dibandingkan dengan penghuni bumi lainnya. Keberhasilan itu disebabkan
oleh manusia memiliki kemampuan merubah sesuatu untuk menjadi lebih baik untuk
perubahan dari semulanya. Anak muda adalah penerus untuk suatu bangsa untuk
menjadi lebih baik lagi dan menyampaikan inspirasi demi inspirasi,pendapat demi
pendapat,pengetahuan demi pengetahuan agar Negara ini tidak menjadi suatu
tempat yang hanya dijadikan sebagai Negara saja tetapi sebagai Negara yang
sejatera unuk Negara serta rakyatnya.
Terkadang manusia bertanya mahu dibawah kemana
arah sistem politik di Indonesia ? serta bagaimana proses pengambilan keputusan
dalam persoalan-persoalan tertentu dapat diambil, merupakan suatu pertanyaan yang
perlu dijawab. Soal ini memasuki dalam perubahan politik di Indonesia
ini,terkadang kita hanya tahu bahwa sebenarnya ada suatu perubahan politik yang
terjadi dipemerintan politikh dan membuat keputusan sesuat yang telah
diterapkan tetapi pada keyataannya didalam pemerintahanlah yang melanggar
sendiri system yang telah dibuatnya.
Merupakan suatu hal yang memberikan
pemahaman serta perubahan politik di Indonesia kendati telah banyak terjadi
persitegangan antara pihak muslim, nasionalis, dan komunis. Perubahan politik
perlu suatu kesimpulan, yang dapat memberikan solusi buat permasalahan
pergolakan politik di Indonesia ke arah kemajuan bangsa.
B. Rumusan
masalah
Dari sedikit gambaran diatas, tentu akan
memunculkan beberapa pertanyaan antara lain sebagai berikut:
1.
Apa pengertian perubahan politik?
2.
Apa sajakah isi dari perubahan politik?
3.
Apa tujuan dari perubahan politik?
4.
Bagaimana Proses perubahan politik!
C. Tujuan Penulisan
1. Memahami konsep dasar tentang
perubahn politik
D. Sistematika Penulisan
1. BAB I/PENDAHULUAN
Bab ini berisi uraian tentang Latar
Belakang Masalah, identifikasi, perumusan Masalah, Maksud dan Tujuan Penulisan,
serta Sistematika Penulisan.
2. BAB II/TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi mengenai permasalahan
yang berhubungan dengan perubahan di Indonesia.
3. BAB III/ PEMBAHASAN
Dalam bab ini diuraikan tentang Hasil
Penelitian yang meliputi konsep dasar nstitusi, subtansi konstitusi dan
perubahan-perubahan konstitusi
4. BAB V/KESIMPULAN DAN SARAN
Berisi uraian tentang pokok-pokok
kesimpulan dan saran-saran yang perlu disampaikan kepada pihak-pihak pembaca.
BAB II
KAJIAN TEORI
Perubahan
Politik :
Perubahan
politik dapat ditimbulkan oleh konflik kepentingan dan gagasan atau nilai-nilai
baru (Surbakti, 1992: 246). Tom Bottomore (1992: 82) menjelaskan secara rinci
tentang perubahan sosial dan politik. Menurut Tom Bottomore (ibid), perubahan
yang cukup berarti dapat timbul dari diperkenalkannya suatu teknologi baru,
perdagangan atau perang; kudeta istana, perubahan dinasti, tampilnya ke puncak
kekuasaan raja yang kompeten atau yang tidak, ataupun karena munculnya seorang
pemimpin politik yang talentanya begitu hebat, gerakan-gerakan budaya dan
intelektual, pasang surutnya kelompok-kelompoik sosial tertentu, termasuk para
elit yang menunjukkan kepentingan sosial yang berbeda.
Salah satu
bentuk utama konflik adalah perang. Kelahiran negara-negara baru banyak yang
diakibatkan karena peperangan, baik perang negara terjajah terhadap kolonial
maupun perang saudara. Peperangan di dalam negara bangsa nation-state juga akan
mengakibatkan perubahan sosial dan politik. Tom Bottomore mencatat bahwa perang
punya pengaruh terhadap perubahan politik dan perkembangan masyarakat. Perang
sebagai sarana perluasan masyarakat manusia dan perang merupakan faktor utama
dalam pembentukan negara itu sendiri (1992:87). Selanjutnya Tom Bottomore
mengatakan bahwa perang itu merupakan sarana kebijakan dan bentuk penjelmaannya
sangat dipengaruhi oleh kondisi sosial dan budaya (ibid).
Perubahan
politik dibedakan menjadi tiga, yaitu perubahan sistem, perubahan di dalam
sistem, dan perubahan karena dampak berbagai kebijakan umum (Surbakti, 1992:
243). Lebih lanjut Surbakti menjelaskan:
Perubahan sistem
ialah perubahan yang terjadi pada ketiga elemen sekaligus. Perubahan ini
bersifat radikal (perubahan dengan akar-akarnya) karena tidak saja struktur dan
strategi kebijakan yang berubah, tetapi juga sistem yang lain yang justru
mempengaruhi ketiga objek revolusi, yaitu kegiatan kolektif warga masyarakat
yang sedikit banyak bersifat kekerasan untuk mengganti sistem politik yang ada
dengan sistem baru yang dianggap lebih baik.
Perubahan di
dalam sistem menjadi garis politik kaum reformis. Pada tipe ini sistem nilai,
struktur kekuasaan dan strategi menangani proses kebijakan pada dasarnya tidak
mengalami perubahan yang berarti meskipun pemimpin pemerintahan dan isi
kebijakan umum mengalami perubahan. Perubahan yang diperjuangkan di dalam
kerangka sistem politik yang ada.
Tipe perubahan
ketiga berkaitan dengan dampak berbagai kebijakan pemerintah terhadap
lingkungan masyarakat dan lingkungan fisik. Dahrendorf membedakan perubahan
sosial dan politik menjadi perubahan secara tiba-tiba (sudden) dan perubahan
secara radikal (Surbakti, 1992: 245). Ia menilai bahwa perubahan elit politik
atau pemimpin pemerintahan merupakan kondisi bagi perubahan sistem nilai,
struktur kekuasaan , dan strategi menangani kebijakan umum. Perubahan secara
tiba-tiba atau revolusioner (yang biasanya ditimbulkan dengan konflik yang
bersifat kekerasan) belum tentu menghasilkan perubahan struktural secara
radikal, tetapi perubahan yang ditimbulkan oleh konflik yang sangat intens cenderung
bersifat radikal. Menurut Dahredorf, makin intens konflik kelas, makin radikal
perubahan yang ditimbulkan, dan semakin bersifat kekerasan suatu konflik kelas
maka semakin tiba- tiba perubahan yang terjadi.
BAB III
PEMBAHASAN
F Perubahan
politik
perubahan
adalah suatu keharusan karena perubahan merupakan esensi dari kemajuan yaitu
harus berpindah posisi semangkin kedepan dari posisi semulanya. Perubahan harus
dikelola dengan baik dalam manajemen
perubahan (change manajement) dan manajemen harapan serta kemajuan dalam
keharmonian seringkali menjadi jebakan bagi kita untuk “malas” mempertahankan
dinamika perubahan dalam kehidupan, sedangkan politik adalah bermacam-macam
kegiatan dalam sistem politik atau negara yang menyangkut proses dalam menentukan
tujuan-tujuan perubahan.
Jadi
perubahan politik adalah suatu keharusan yang merupakan esensi untuk menjadikan
perubahan politik agar menjadi lebih baik dari sebelumnya.perubahan politik
yaitu bagaimana kita harus mengubah kebijakan yang seharusnya kibijakan yang
dahulu harus diganti agar untuk menjadi lebih baik sehingga suatu bangsa dapat
menjadi lebaik dan lepas dari kepurukan yang selama ini kita tahu bahwa system
perubahan di Indonesia ini sangat tidak karuan dan tidak tahu bagaimana
sekarang politiknya sangat-sangat buruk.
F PERUBAHAN
POLITIK DAN KONFLIK
Dalam
situasi apapun, tindakan kelompok-kelompok sosial yang diarahkan untuk
mewujudkan perubahan kehidupan politik masyarakat mereka merupakan salah satu
bentuk partisipasi politik. Tindakan-tindakan semacam itu menimbulkan konflik
dan perubahan politik.
1.
Partisipasi dalam perubahan politik yang
rutin.
Parsipasi
politik rutin dikaitkan dengan perubahan politik dalam 2 cara yaitu :
a.
Tujuan partisipasi adalah untuk
menyebabkan perubahan politik seperti dalam kasus pemungutan suara bagi suatu
partai minoritas.
b. Dengan
menggunakan mekanisme yang ada.
2.
Ada beberapa cara yang khas untuk
berpartisipasi sebagai berikut.
·
Pemungutan suara (voting) adalah menimbulkan
tekanan yang kuat atas figur-figur tetapi hal itu membawa sedikit imformasi.
Voting bisa saja melibatkan individu yang berkonflik dengan individu-individu
lain yang mendukung partai-partai atau kandidat-kandidat yang berbeda.
·
Kontak-kontak berdasarkan inisiatif
warga negara dalam kontak-kontak ini orang-orang memberikan suara dalam
pemilihan umum, namun tidak berminat terhadap aktivitas komunal atau kampanye.
·
Aktivitas
kampanye yaitu Kampanye bisa menimbulkan tekanan tingkat tinggi, tingkat
rendah.
·
Partisipasi Kooperatif adalah tipe
partisipasi ini menimbulkan tekanan yang rendah, tetapi sungguh-sungguh
mendatangkan informasi.
3.
Partisipasi dalam Perubahan yang
Disruptif (Kacau).
Rezim-
rezim yang efektif tetapi tidak legitim, seperti halnya rezim-rezim colonial
lebih stabil ketimbang rezim-rezim yang relatif tidak efektif dan memiliki
tingkat legitimasi yang tinggi.
Upaya-upaya
perubahan politik yang kacau sebagai tanggapan terhadap suatu penyimpangan.
Kurangnya legitimasi dapat memotivasi warga negara untuk melakukan kekerasan-kekerasan
kolektif. Dekat dengan hal-hal tersebut adalah kemampun manufulatif pemerintah.
Adapun
sumbernya yang dilakukan oleh kelompok-kelompok yang ingin melakukan perubahan
politik melalui cara yang tidak rutin adalah sebagai berikut :
a.
Adanya tingkat motivasi yang tinggi
b.
Adanya dukungan yang luas.
c.
Adanya perlindungan terhadap tindakan
balasan pemerintah dan
d.
Adanya kemampuan untuk menekan para
penguasa.
4.
Sebab- sebab Perubahan Politik
Sebab-sebab
ini berkaitan dengan perubahan kondisi Internet dan eksternal sebagai dampak
dan sifat interaksi.
Perubahan-perubahan
politik dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu sebagai berikut :
•
Diperkenalkan teknologi baru
•
Perdagangan atau peperangan dan kudeta istana
•
Perubahan dinasti
•
Tampilnya raja yang kompeten atau tidak kompeten
•
Munculnya pemimpin yang karismatik dan
• Adanya gerakan-gerakan yang cultural dan
intelektual
5.
Beberapa tipe perubahan politik
Berikut
ini akan dibuat beberapa tipe-tipe perubahan politik secara agak rinci, yaitu:
1.
Perubahan yang terjadi secara gradual dan perubahan secara mendadak.
2.
Perubahan besar dan perubahan kecil.
3.
Perubahan yang terjadi dengan kekerasan dan perubahan yang terjadi dengan
damai.
F Adapun
ciri-ciri perubahan yang besar yaitu sebagai berikut :
«
Perubahan yang mengakibatkan terjadinya
reorganisasi penting didalam aparat pemerintahan dalam hubungan pemerintah dan
rakyat.
«
Perubahan yang menyebabkan terjadinya
restrukturalisasi hubungan-hubungan sosial lainnya, termasuk modifikasi dalam
peraturan hierarkis berbagai kelompok sosial yang ada.
F Tujuan
dari perubahan politik
Dimana setiap perubahan yaitu untuk
menuju perubahan yang lebih baik dari sebelumnya, dalam setiap perubahan yang
dilakukan oleh pemerintah adalah untuk bangsa dan Negara tapi ketahui bahkan
pada kenyataannya adalah perubahan yang dilakukan pemerintahaan tidak sesuai
dengan seharusnya dilakukan buktinya saja adalah banyak krutor yang marajelela
dimana-mana dengan semaunya saja,apa tindakkan pemerintahan iya bisa dilihat
dari kenyataan yang ada sekarang ini.
Dari beberapa perubahan politik pasti
banyak yang tidak berpendapat dari masyarakat pastinya bahkan dari orang-orang
yang menjabat di partai politik. Disetiap perubahan politik tidak berjalan
dengan sejalan pasti akan ada yang menyebabkan konflik terjadi yaitu.
Faktor
Penyebab Konflik :
1. Perbedaan
individu, yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan.
2. Perbedaan
latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda pula.
seseorang sedikit banyak akan terpengaruh dengan pola-pola pemikiran dan
pendirian kelompoknya.
3. Perbedaan
kepentingan antara individu atau kelompok, diantaranya menyangkut bidang
ekonomi, politik, dan sosial.
4. Perubahan-perubahan
nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat.
BAB IV
KESIMPILAN DAN SARAN
perubahan
adalah suatu keharusan karena perubahan merupakan esensi dari kemajuan yaitu
harus berpindah posisi semangkin kedepan dari posisi semulanya. Perubahan harus
dikelola dengan baik dalam manajemen
perubahan (change manajement) dan manajemen harapan serta kemajuan dalam
keharmonian seringkali menjadi jebakan bagi kita untuk “malas” mempertahankan
dinamika perubahan dalam kehidupan, sedangkan politik adalah bermacam-macam
kegiatan dalam sistem politik atau negara yang menyangkut proses dalam
menentukan tujuan-tujuan perubahan.
Jadi
perubahan politik adalah suatu keharusan yang merupakan esensi untuk menjadikan
perubahan politik agar menjadi lebih baik dari sebelumnya.perubahan politik
yaitu bagaimana kita harus mengubah kebijakan yang seharusnya kibijakan yang
dahulu harus diganti agar untuk menjadi lebih baik sehingga suatu bangsa dapat
menjadi lebaik dan lepas dari kepurukan yang selama ini kita tahu bahwa system
perubahan di Indonesia ini sangat tidak karuan dan tidak tahu bagaimana
sekarang politiknya sangat-sangat buruk.
Perubahan
politik dapat ditimbulkan oleh konflik kepentingan dan gagasan atau nilai-nilai
yang berbeda pendapat setiap perubahan pasti ada yang baik dan yang kurang baik
tergantung bagaimana kita mengambil keputusan.
Semoga
dengan selesainya makalah ini kelompok kami berharap saran dan masukan dari
teman semuanya. Dimana kita sama-sama mempelajari bagaimana menuju suatu
perubahan untuk menjadi yang lebih baik
dari sebelumnya. Setiap keputusan yang kita ambil pasti akan menuju hal
kedepannya bukan hal yang membuat kita terjerumus kedalam hal-hal yang buruk
dan satu kata untuk semua termasuk kelompok kami adalah jangan pernah menilai
orang dari wujudnya dan penampilannya tapi lihat apa yang akan disampaikan
karena dibalik wujud dan penampilan akan tersebunyi ilmu yang segudang dan
terima kasih.
DAFTAR ISI
Ramlan Surbakti,
Perkembangan Partai Politik Indonesia, 1992
Miriam Budiarjo,
Dasar-Dasar Ilmu Politik, (Jakarta: Gramedia, 1991)
Alfian,
Pemikiran Dan Perubahan Politik Indonesia. Jakarta : Gramedia, 1978
http://www.geocities.com/ngartofebruana/babdua.htm